Manajemen Biaya Proyek
meliputi proses-proses yang diperlukan
untuk
menjamin
agar proses estimasi
biaya
peraktivitas
dapat diperoleh
secara
realistis,
dan
anggaran
biay total yang telah
disetujui cukup untuk menyelesaikan
semua
pekerjaan
dalam lingkup proyek.
EARNED VALUE MANAGEMENT
1. Membuat estimasi biaya per aktvitas.
2. Menyusun anggaran biaya
total (Budget At Completion/BAC)
3. Mengawasi besarmya biaya yang
dikeluarkan apakah sesuai anggaran (Cost variance dan Cost Perfomance
Index) dan membandingkan rencana pencapaian pekerjaan (Schedule
Variance
dan Schedule Perfomance
Index)
4. Mendapatkan informasi kinerja proyek dan menghitung perkiraan anggaran biaya
total (Estimate at Completion) apakah masih sesuai degan BAC
5. Mendapatkan informasi realisasi pencapaian pekerjaan lalu menghitung berapa anggaran yang harus disediakan untuk menyelesaikan proyek
NET
PRESENT VALUE
Metode untuk menghitung nilai ekuivalen saat ini, bagi suatu perkiraan pendapatan di
masa
depan. Apabila NPV bernilai positif dapat dikatakan proyek dikatakan layak untuk
dilaksanakkan.
CASH
FLOW ANALYSIS
Metode
untuk
menyiapkan, menganalisis, dan memastikan arus kas pengeluaran dan pemasukan suatu proyek sehingga proyek secara keseluruhan berjalan lancer (Antisipasi Pendanaan Proyek)
Biaya Langsung
Biaya
yang terkait langsung dengan suatu proyek misalnya gaji anggota proyek, pembelian barang, dll. Umumnya komponen biaya langsung dicantumkan dalam rencana anggaran proyek
Life Cycle Costing
stimasi total biaya
selama masa pemanfaatan sebuah produk/proye. Ex
: Biaya
pembelian, biaya pemeliharan, dll.
PROSES
UTAMA MANAJEMEN BIAYA PROYEK
1. Membuat estimasi biaya per aktivitas, penjadwalan proyek, millestone, dan juga infromasi risiko serta ekspektasi mutu.
2. Menganalisa proyek dengan teknik estimasi biaya dengan estimasi waktu, karena dua hal tersebut sangat berhubungan. Teknik yang dapat digunakan antara lain memakai data
terlebih dahulu, data publikasi dari asosiasi, parametric, PERT, Analisis Buttom-up, dll.
3. Untuk mendapatkan akurasi yang optimal, dibutuhkan estimasi biaya untuk semua aktivitas dalam suatu proyek terutama biaya langsung proyek. Dan selanjutnya dilanjutkan dengan penjumlahan yang akan menghasilkan total anggaran sebagai basis pelaksanakkan proyek
4. Ciri timing dan akurasi estimasi biaya :
Estimasi Pendahuluan :
1.Untuk menyelesaikan proyek
2.Dikerjakan
3-5 tahun
sebelum
waktu
proyek
selesai
3.Akurasi
Rendah
(+- 50%)
Estimasi Untuk Anggaran :
1.Alokasi dana dalam anggaran organisasi
2.Dikerjakan
1 tahun
sebelum
waktu
proyek
selesai
3.Akurasi
Sedang
(+-25%)
Estimasi Definitif :
1.Dilaksanakkan sebelum dan selama proyek berlangsung
2.Memastikan
rincian
anggaran
proyek
dan
estimasi
biaya
actual
3.Akurasi
Tinggi
(+- 100%)
5. Dalam memastikan anggaran total suatu proyek pengelola proyek juga perlu mininjau isi kontrak, ruang lingkup pekerjaan, asumsi, dan dasar estimasi setiap aktivitas, dll.
Serta kebijakan dan peraturan perusahaan terkait masalah anggara dan manajemen biaya termasuk kebijakan cadangan proyek.
0 komentar:
Posting Komentar