Minggu, 11 November 2018

MANAJEMEN BIAYA PROYEK


Manajemen Biaya Proyek

meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar proses estimasi biaya peraktivitas dapat diperoleh secara realistis, dan anggaran biay total yang telah disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup proyek.

EARNED VALUE MANAGEMENT
1. Membuat estimasi biaya per aktvitas.
2. Menyusun anggaran biaya total (Budget At Completion/BAC)
3. Mengawasi besarmya biaya yang dikeluarkan apakah sesuai anggaran (Cost variance dan Cost Perfomance Index) dan membandingkan rencana pencapaian pekerjaan (Schedule

Variance dan Schedule Perfomance Index)
4. Mendapatkan informasi kinerja proyek dan menghitung perkiraan anggaran biaya total (Estimate at Completion) apakah masih sesuai degan BAC
5. Mendapatkan informasi realisasi pencapaian pekerjaan lalu menghitung berapa anggaran yang harus disediakan untuk menyelesaikan proyek

NET PRESENT VALUE
Metode untuk menghitung nilai ekuivalen saat ini, bagi suatu perkiraan pendapatan di  masa depanApabila NPV bernilai positif dapat dikatakan proyek dikatakan layak untuk dilaksanakkan.

CASH FLOW ANALYSIS
Metode untuk menyiapkanmenganalisis, dan memastikan arus kas pengeluaran dan pemasukan suatu proyek sehingga proyek secara keseluruhan berjalan lancer (Antisipasi Pendanaan Proyek)

Biaya Langsung
Biaya yang terkait langsung dengan suatu proyek misalnya gaji anggota proyek, pembelian barang, dllUmumnya komponen biaya langsung dicantumkan dalam rencana anggaran proyek

Life Cycle Costing
stimasi total biaya selama masa pemanfaatan sebuah produk/proyeEx : Biaya pembelian, biaya pemeliharan, dll.

PROSES UTAMA MANAJEMEN BIAYA PROYEK

1. Membuat estimasi biaya per aktivitas, penjadwalan proyek, millestone, dan juga infromasi risiko serta ekspektasi mutu.

2. Menganalisa proyek dengan teknik estimasi biaya dengan estimasi waktu, karena dua hal tersebut sangat berhubungan. Teknik yang dapat digunakan antara lain memakai data terlebih dahulu, data publikasi dari asosiasi, parametric, PERT, Analisis Buttom-up, dll.

3. Untuk mendapatkan akurasi yang optimal, dibutuhkan estimasi biaya untuk semua aktivitas dalam suatu proyek terutama biaya langsung proyek. Dan selanjutnya dilanjutkan dengan penjumlahan yang akan menghasilkan total anggaran sebagai basis pelaksanakkan proyek

4. Ciri timing dan akurasi estimasi biaya :

Estimasi Pendahuluan :
1.Untuk menyelesaikan proyek

2.Dikerjakan 3-5 tahun sebelum waktu proyek selesai
3.Akurasi Rendah
      (+- 50%)

Estimasi Untuk Anggaran :
1.Alokasi dana dalam anggaran organisasi
2.Dikerjakan 1 tahun sebelum waktu proyek selesai
3.Akurasi Sedang (+-25%)

Estimasi Definitif :
1.Dilaksanakkan sebelum dan selama proyek berlangsung
2.Memastikan rincian anggaran proyek dan estimasi biaya actual
3.Akurasi Tinggi (+- 100%)

5. Dalam memastikan anggaran total suatu proyek pengelola proyek juga perlu mininjau isi kontrak, ruang lingkup pekerjaan, asumsi, dan dasar estimasi setiap aktivitas, dll. Serta kebijakan dan peraturan perusahaan terkait masalah anggara dan manajemen biaya termasuk kebijakan cadangan proyek.

0 komentar:

Posting Komentar